Lupa satu nikmat Allah.
Ashabul kafi terbaca sebuah buku dr Ustat Zul Ramli. Lupa satu keperluan..Betul Ustat, Ashabul kafi sering memerlukan lupa…ialah…lupa pada kesedihan, lupa pada sakit, lupa pada penganiayaan seorang kawan baik dan lupa pada kekecewaan kepada sahabat baik..Namun ianya menjadi malapetaka kalau kita sering lupa pada diri, agama, ilmu dan lebih-lebih lagi pada Allah yang menjadikan kita.
Nikmat lupa ini sangat-sangat kita perlukan semasa keadaan tertentu untuk kita meneruskan hidup kita seterusnya. Bayangkanlah kalau Allah tarik kita punya lupa. Setiap masa kita akan sering mengigati kesalahan, kekecewaan dan penderitaan yang menyakitkan. Keceriaan kita akan terbantut, seterusnya kita akan menjadi murung atau tension dan mungkin kita akan menjadi gila. Namun atas kebesaran Allah dan kebijaksanaan Allah menjadikan kita sangat-sangat perlu pada lupa. Bersyukurlah pada Allah. Alhamdulilah..terima kasih Allah buat Ashabul Kafi lupa sakit, kepedihan dan kekecewaan namun semuanya ada hikmahnya.
Maka perlunya kita memanfaatkan waktu kejadian itu dan saat-saat kau sedang menjalaninya
Pepatah cina ada menyebut janganlah anda menggambarkan sebuah jambatan sebelum anda melaluinya.
Wahai anak adam, hidupmu Cuma tiga hari je….hari kelmarin yang telah berlalu,hari esok yang belum tiba dan hari ini saat kau menjalaninya, maka bertaqwalah kepada Allah dalam menjalaninya.
Merenunglah dan bersyukur
Yang lalu, biarlah berlalu
Hari ini milik anda
Masa hadapan akan datang dengan sendirinya
Jadikan kritikan tajam sebagai penghormatan
Berharaplah Akan Datang sendirinya
Jadikanlah kritikan tajam sebagai penghormatan
Berharaplah redha Allah semata
Berbuat baik kepada orang lain akan melapangkan dada
Usirlah kekosongan dengan kesibukkan
0 nukilan pembaca:
Post a Comment